Friday, September 25, 2009

masak-masak

Libur seminggu ngapain aja? Hmm.. kali ini temanya masak memasak.
Gua belajar bikin bapau sendiri, lumayan jadinya bagus juga. Isinya yang manis dulu, trus hari besoknya belajar nutup bapau dengan variasi bunga.

Hari Kamis Cindy bikin Kastengel di rumah gua, nyoba bikin kue :) Hasilnya lumayan, cukup rangup dan kejunya terasa banget. Lain kali musti dilebihin terigunya biar lebih mantap bentuknya.

Sore hari ajarin Cindy naek motor lagi, udah lama sejak latihan terakhir jadi nyalinya ciut kembali :)

Motor gua diservis ringan, bersihin karburator dan ganti sil sokbreker depan.
Sempet juga makan Nasi Campur di jl.Kelenteng... sekarang seporsinya 25 ribu :)

Wednesday, September 02, 2009

Iman seperti Kentang


Dibuat berdasarkan otobiografi dari Angus Buchan, film Faith Like Potatoes memperlihatkan perjuangan keluarga Buchan untuk mengelola sebuah lahan pertanian di lingkungan yang penuh gejolak dan rasial, KwaZulu-Natal, salah satu propinsi di Afrika Selatan. Di tengah-tengah latar belakang yang kejam ini muncullah kisah iman seorang Buchan (diperankan oleh Frank Rautenbach), seorang manusia yang bertemu dengan Tuhan di tengah kesukaran dan memilih untuk berserah pada otoritas Yesus Kristus daripada meneruskan sifat keras kepala dan percaya diri sendiri.

Di awal film, Buchan dan istrinya Jill (Jeanne Wilhelm) terpaksa menjual lahan pertanian mereka di Zambia karena tekanan kekerasan, kurangnya pendidikan bagi anak-anak mereka dan ketidakpastian masa depan bagi petani kulit putih. Setelah tiba di Afrika Selatan dengan tidak lebih dari sebuah mobil trailer dan beberapa barang pribadi, situasi mereka sepertinya tidak berubah jauh. Meski demikian, harapan Jill tetap positif, karena ia yakin bahwa Tuhan akan menyediakan bagi keluarganya. Namun Angus menemui rasa frustasi di segala sudut dengan ketidakpercayaan masyarakat Zulu, penolakan bantuan untuk menangani lahan tani dan sifat marah yang sangat mudah terpicu.

Akhirnya, seorang penduduk Zulu bernama Simeon Bhengu (Hamilton Dlamini) berhasil bekerja di pertanian milik Angus. Dengan bantuan Simeon, keluarga Buchan membangun rumah dan melangkah untuk mengembangkan lahan tani. Diluar usaha itu, Angus semakin terpuruk di bawah beban tanggungjawabnya, dan berbuat jahat di tengah usaha yang sia-sia untuk bisa pulih. Di masa suram ini, Jill menerima sebuah undangan untuk menghadiri ibadah di gereja lokal – sebuah undangan yang segera mengubah kehidupan keluarga Buchan untuk selamanya.

Di situsnya ada Discussion Guide buat yang ingin memakai film ini untuk dibahas. Gua juga udah nerjemahin sendiri Discussion Guidenya. Kalo temens ada yang mau Discussion Guide dalam bahasa Indonesia boleh komentar en tinggalin e-mail, bahasa Indonesianya mudah2an bisa dimengerti.