Pada suatu ketika ada pertemuan antar pemuka-pemuka agama. Kelompok pertama mengatakan bahwa ada kehidupan SETELAH kematian. Sedangkan kelompok kedua mengatakan bahwa tidak ada kehidupan SETELAH kematian. Sang guru yang bijak diam saja ketika pertentangan ini muncul. Seorang muridnya bertanya, "Menurut guru mana yang benar? Ada kehidupan atau tidak ada?" Sejenak guru itu diam, namun kemudian Sang Guru berkata "Baik Kematian maupun kehidupan setelah kematian itu tidak ada dalam kendali kita, yang bisa kita kendalikan adalah kehidupan SEBELUM kematian". Apa maksudnya?
Dunia menyetujui bahwa dengan berdiam diri ketika menghadapi masalah adalah sikap yang paling aman dan nyaman. Contohlah peristiwa bencana alam yang terjadi di Yogyakarta, bisa dilihat berapa orang yang berdiam diri dan berapa orang yang melakukan sesuatu.
Orang yang melakukan sesuatu itu memiliki kehidupan SEBELUM kematian, lain dengan orang yang berdiam diri, mereka sama dengan orang yang memiliki kehidupan yang KONYOL sebelum kematian.
Suatu ketika pula ada seorang pejalan kaki di tengan musim salju yang sangat dingin. Di dekat pintu gerbang kota dia melihat seorang anak gadis sedang meringkuk kedinginan, bersandar pada tembok yang basah. Dia bisa melihat bahwa anak gadis itu sangat kedinginan karena tubuh anak gadis itu bergetar hebat, lagipula pakaian anak gadis itu sangat tipis. Dari badannya yang kurus, pastilah anak gadis itu belum makan berhari-hari. Pejalan kaki itu menengadah ke atas dan berteriak, "Tuhan, dimanakah Engkau? Tidak dapatkah Engkau berbuat sesuatu?!!"
Suasana menjadi hening, tak berapa lama kemudian terdengarlah suara yang menggelegar, "Anakku, Aku telah berbuat sesuatu! Aku telah menciptakan kamu!"
Monday, July 31, 2006
Life Before Death
Posted by xuxu at 12:57 PM
Subscribe to:
Comment Feed (RSS)
|