Agak susah buat untuk membuat posting ini, soalnya menyangkut perasaan gua. Tapi setelah dipikir dan direnungkan gua jalan terus, gapapa deh biar ini jadi sesuatu yang berharga buat gua.
Kemarin Cindy sakit hati ama temennya, temennya kalo ngomong tuh manas-manasin gayanya. Cindy kan tipenya cewe dengan perasaan yang halus, ada yang gak enak dikit langsung disimpan dihati. Setelah agak lama baru terasa efeknya, jadi sakit hati.
Apa persoalannya gak akan dibeberkan disini. Gua cuman mau jelasin isi otak gua aja.
Pacaran dengan motivasi yang tidak benar itu merugikan orang lain. Buat apa pacaran tapi gayanya membangga-banggakan sang pacar yang rela mau jemput kapan dan dimana pun. Gua lebih suka cewe yang mandiri, bukan berarti dia kerjakan semua sendiri, tapi kalo itu dia bisa, dia milih untuk tidak terlalu bergantung pada cowonya.
Lalu gaya bicara kita, apa pernah kita berusaha menjaga atau setidaknya turut merasakan apa dampak dari perkataan kita. Gaya bahasa yang nyolot, terkesan belagu, nge-judge, manas-manasin, mancing-mancing, dll, dsb. Plis deh, kalo gak niat dengan apa yang ditanyakan, buat apa nanya... ember kosong gitu loh.
Waduh pasti pada gak ngerti ya... Sori aja, ini cuman gua yang sedang ngoceh sendiri.
Eniwei, hari ini gua melihat bahwa seorang yang dewasa tidak akan berbuat sesuatu yang sia-sia, seorang yang dewasa bisa mengerti orang lain, bahkan memakluminya.
Jadi seperti yang gua pernah denger, Menjadi Tua Itu Pasti, Menjadi Dewasa Itu Pilihan. Bukan karena usia udah tua lantas kita otomatis dewasa, tapi semata karena pilihan kita untuk bersikap dewasa.
Friday, February 02, 2007
ocehan pagi hari
Subscribe to:
Comment Feed (RSS)
|